Kamis, 17 November 2011

PayBack Period dan Break Event Point

PayBack Period
Definisi:
Jumlah waktu yang dibutuhkan untuk mencapai titik impas pada investasi. Karena metode ini mengabaikan nilai waktu dari uang dan arus kas setelah periode payback, dapat memberikan hanya menggambarkan sebagian dari apakah investasi tersebut bermanfaat.

Payback Period adalah ukuran finansial yang menjawab pertanyaan: Berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk investasi untuk membayar? Atau, berapa lama waktu yang diperlukan untuk kembali masuk untuk menutupi biaya? Atau, dengan cara lain: Berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk investasi impas?
Seperti ukuran keuangan lainnya seperti tingkat pengembalian internal (IRR) dan laba atas investasi (ROI), payback period mengambil dasarnya adalah “Investasi” melihat tindakan, rencana, atau skenario dan diperkirakan arus aliran kas. Masing-masing investasi ukuran biaya untuk pengembalian investasi. Payback period adalah lama waktu yang dibutuhkan untuk pendapatan masuk kumulatif sama dengan biaya kumulatif dari suatu investasi (pembelian misalnya perangkat lunak komputer atau perangkat keras, biaya pelatihan, atau pengembangan produk baru), biasanya diukur dalam tahun.
Hal lain dianggap sama, investasi dengan payback period lebih pendek dianggap investasi yang lebih baik. Payback period lebih pendek lebih disukai karena:
* Biaya investasi yang kembali lebih cepat dan tersedia lagi untuk digunakan lebih lanjut.
* Sebuah payback period lebih pendek dipandang lebih keci risikonya. Hal ini biasanya diasumsikan bahwa semakin lama payback period, semakin tidak menentu yang kembali positif. Untuk alasan ini, payback period sering digunakan sebagai ukuran risiko, atau kriteria terkait risiko yang harus dipenuhi sebelum dana yang dihabiskan. Sebuah perusahaan mungkin memutuskan untuk melakukan tidak akan melakukan investasi besar atau pengeluaran yang memiliki periode pembayaran kembali lebih dari 3 tahun.
Rumus atau persamaan untuk perhitungan payback period adalah sebagai berikut:
Payback period = Investasi yang dibutuhkan / masuk bersih kas tahunan *
* Jika peralatan baru menggantikan peralatan lama, ini menjadi tambahan arus kas masuk bersih tahunan.

Break Event Point
Break Even Point (Titik Impas) adalah adalah sebuah titik dimana biaya atau pengeluaran dan pendapatan adalah seimbang sehingga tidak terdapat kerugian atau keuntungan.

Analisis Break even secara umum dapat memberikan informasi kepada pimpinan, bagaimana pola hubungan antara volume penjualan, cost/biaya, dan tingkat keuntungan yang akan diperoleh pada level penjualan tertentu. Analisis break even dapat membantu pimpinan dalm mengambil keputusan mengenaihal-hal sebagai berikut:
  1. Jumlah penjualan minimalyang harus dipertahankanagar perusahaan tidak mengalami kerugian.
  2. Jumlah penjualan yang harus dicapai untuk memperoleh keuntungan tertentu.
  3. Seberapa jauhkah berkurangnya penjualan agar perusahaan tidak menderita rugi.
  4. Untuk mengetahui bagaimana efek perubahan harga jual, biaya dan volume penjualan terhadap keuntungan yang diperoleh.

Kamis, 10 November 2011

Menghitung Nilai NPV

Hasil perhitungan kriteria investasi merupakan indikator dari modal yang diinvestasikan, yaitu perbandingan antara total benefit yang diterima dengan total biaya yang dikeluarkan dalam bentuk present value selama umur ekonomis. Perkiraan benefit (cash in flows) dan perkiraan cost (Cash out flows) merupakan alat kontrol dalam pengendalian biaya untuk memudahkan dalam mencapai tujuan usaha/proyek. Hasil perhitungan kriteria investasi dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam mengambil keputusan penanaman modal.
Untuk menghitung NPV diperlukan data tentang perkiraan biaya investasi, biaya operasi, dan pemeliharaan serta perkiraan benefit dari proyek yang direncanakan.
Membuktikan nilai NPV sama dengan nilai P yang dicari dengan cash flow dari contoh soal sebagai berikut :
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan untuk membangun industri pengolahan hasil pertanian, diketahui:

Dana investasi: Rp. 35.000.000, dialokasikan selama 2 tahun, yaitu tahun persiapan Rp. 20.000.000, dan tahun pertama Rp. 15.000.000,. Kegiatan pabrik dimulai setelah tahun ke2 dari pengembangan kontruksi. Jumlah biaya operasi dan pemeliharaan berdasarkan rekapitulasi dari berbagai biaya pada tahun kedua sebesar Rp 5.000.000, per tahun dan untuk tahun-tahun berikutnya seperti pada tabel 1. Benefit dari kegiatan industri ini adalah jumlah produksi dari pengolahan hasil-hasil pertanian. Kegiatan produksi dimulai pada tahun kedua dengan jumlah penghasilan Rp 10.000.000, sedang tahuntahun berikutnya seperti terlihat pada tabel 1. Berdasarkan data di atas, apakah rencana pembukaan industri yang mengolah hasil pertanian tersebut layak untuk dikembangkan bila dilihat dari segi NPV dengan diskon faktor sebesar 18%?
Tabel 1. Persiapan Perhitungan NPV
Tahun
Investasi
Biaya Operasi
Total Cost
Benefit
Net Benefit
D.F. 18%
Present Value
0
20.000
-
20.000
-
-20.000
1,0000
-20.000
1
15.000
-
15.000
-
-15.000
0,8475
-12,713
2
-
5.000
5.000
10.000
5.000
0,7182
3,591
3
-
6.000
6.000
12.000
6.000
0,6086
3,652
4
-
6.000
6.000
14.000
8.000
0,5158
4,126
5
-
7.000
7.000
17.000
10.000
0,4371
4,371
6
-
7.000
7.000
21.000
14.000
0,3704
5,186
7
-
8.000
8.000
25.000
17.000
0,3139
5,336
8
-
9.000
9.000
30.000
21.000
0,2660
5,586
9
-
10.000
10.000
36.000
26.000
0,2255
5,863
10
-
11.000
11.000
43.000
32.000
0,1911
6,115
NPV
11.115,73

Di atas adalah hasil dari NPV. Dibawah ini akan membuktikan dengan cash flow bahwa nilai NPV sama dengan nilai P

Diagram cash flow nilai P pengeluaran

Nilai P pengeluaran
P = 20.000 + 15.000 (P/F,18%,1) + 5.000 (P/F,18%,2) + 6000 (P/A,18%,2) (P/F,18%,2) + 7.000 (P/A,18%,2) (P/F,18%,4) + 8.000 (P/F,18%,7) + 9.000 (P/F,18%,8) + 10.000 (P/F,18%,9) + 11.000 (P/F,18%,10)
    =  20.000 + (15.000 x 0,8475) + (5.000 x 0,7182) + (6.000 x 1,5656 x 0,7182) + (7.000 x 1,5656 x 0,5158) + (8.000 x 0,3139) + (9.000 x 0,2660) + (10.000 x 0,2255) + (11.000 x 0,1911)
    =  20.000 + 12.712,5 + 3591 + 6.746,48352 + 5.652,75536 + 2.511,2 + 2394 + 2255 + 2.102,1
    =  57.965,03888
Diagram cash flow nilai P penerimaan


Nilai P penerimaan
P = 10.000 (P/F,18%,2) + 12.000 (P/F,18%,3) + 14.000 (P/F,18%,4) + 17.000 (P/F,18%,5) + 21.000 (P/F,18%,6) + 25.000 (P/F,18%,7) + 30.000 (P/F,18%,8) + 36.000 (P/F,18%,9) + 43.000 (P/F,18%,10)
    = (10.000 x 0,7182) + (12.000 x 0,6086) + (14.000 x 0,5158) + (17.000 x 0,4371) + (21.000 x 0,3704) + (25.000 x 0,3139) + (30.000 x 0,2660) + (36.000 x 0,2255) + (43.000 x 0,1911)
    = 7.182 + 7.303,2 + 7.221,2 + 7.430,7 + 7.778,4 + 7.847,5 + 7980 + 8118 + 8.217,3
    = 61.647,6

Nilai P bersih
P = P penerimaan – P pengeluaran
   = 69.078,3 - 57.965,03888
   = 11.113,26112

            Jadi dari hasil perhitungan di atas, dapat di simpulkan bahwa nilai NPV tidak sama dengan nilai P (present) atau nilai sekarang dengan menggunakan rumus di atas,  tetapi hampir menyamai.